Berlari
membawa kibarmu sendiri
ketika terluka
wajahku, pun tak merona duka
masih berlari
membelah sinar matahari
meski luka menganga
aku masih mampu berlari
membentang menjaga kibarmu
dibelai langit membiru
di desau angin memburu
di kalang tanah membaru
di tegak nisan mengharu
di harum bunga merindu
lihatlah, aku
diantara merah dan putih
di kibar merdeka, menyatu
lalu luruh berpeluh
sesak menggemuruh
merahmu tak lagi penuh
putihmu menjauh lusuh
dan di kibarmu
aku melabuh rindu