secangkir kopi:ketika kehilangan hati

Hari belum beranjak senja
Secangkir kopiku tadi pagi dingin sudah
Padahal meneguk hanya sekali
Kenapa sekarang hanya tersisa seteguk?
Kemana yang beberapa teguk?
Lalu aku melihat sebaris semut hitam
Berkelana mencari segumpal manisnya
Bersapa,bertegur dan kembali menyapa
Dituangkan sekepul kehangatan yang sudah membeku

Hari belumlah beranjak senja
Aku masih termangu
Memandang secangkir kopiku tadi pagi
Ada apa disana?
Aku tergagap,ada yang hilang di secangkir kopiku
Sesegera ku ambil dan mulai ku amati
Juga ku aduk aduk sisa kopi tadi pagi
Tanyaku mulai menguap
Sama seperti uap kopiku ketika masih baru
Terus saja ku aduk aduk
Ku keluarkan tumpukan buku disudut cangkirku
Juga laptopku yang masih menyala di dasarnya
Kenapa tak juga kutemukan
Kolong cangkirku pun aku selusuri
Berharap ia ada disana
Bahkan dibawah kolong meja tempat cangkir ku berada
Tetap saja tidak ada
Lalu aku sempat berteriak
Meskipun hanya sebatas dikerongkonganku saja
Hai...
Siapa yang tahu??
Dimana hatiku berada?
Padahal tadi masih tergeletak di cangkir kopiku
Siapa yang tahu dimana??
Ah...
Aku tersudut,duduk melemas
Matahari yang sempat mengejekku,pun aku remas
Aku telah kehilangan seteguk kopi
Juga sekeping hati
Share this article :
 

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DUDU DEWO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger