Pasrah

inilah sebuah keindahan kala air tercurah dari langit
lalu, kita hanya bisa melukiskan dengan apa saja
kita juga sering melamunkan siapa saja
kita tak jarang merangkaikan aksara2 disela dinginnya
palagi ketika rintiknya memercik membelai
damai hati ditelakup rindu pada apa saja
dengan lantang kita memekikkan namanya
wahai wanitaku..
dan dijauh sana pun dia memekik
wahai lelakiku...
tercipta bebunyi irama romantisme
kita tergulung suasana yang tidak ingin kita cipta sebenarnya
namun kerana percik air langit mampu menyeret
kita, dalam bias imaji tanpa batas
kita mampu menembus batas ruang dan waktu,
berlari bersama pelangi yang mulai enggan singgah
kita menari di sebuah altar kesucian tak tersentuh noda
kerana hanya jiwa jiwa yang berserah sibuk menghitung
gulir air yang merahmat turun membumi
lalu, kemana gelar sajadah untuk memuja pasrah,
ketika kita ternyata tak mampu kemana
namun kita mampu kesana, tempat pujaan hati berada
ternyata kita hanya membiarkan jiwa jiwa kita lelah
melelahkan
menunggu kita terhilang dari lamunan
jiwa jiwa kita tak lagi sibuk bergumam tahmid,
tak lagi letih menyisih tasbih
takbir, juga tahlil
jiwa jiwa kita membeku dalam ruang imaji kala hujan
jiwa jiwa kita telah kehilangan tempat bersujud, dan
memuja Illah
inilah romantisme hujan yang memercik
dalam kedahagaan jiwa jiwa lelah mencari pasrah
Share this article :
 

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DUDU DEWO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger