Thn 1990 Soek-Soek
Peng karya Bambang Widoyo SP.
Thn 1991 Min Gereh
karya Giwing Purba.
Thn 1992 Was-Was
karya Prie GS.
Thn 1993 Pess
karya Prie GS.
Thn 1994 Kursi
karya Prie GS.
Thn 1994 Sekolah
Unggulan karya Prie GS.
Thn 1995 Blong
karya Prie GS.
Thn 1996 Rojokoyo
atau Sugih Blegedhu karya Prie GS.
Thn 1998
Laron-Laron karya Prie GS.
Thn 2000 Kamasutra
karya Giwing Purba.
Thn 2001 Sakit Itu
Mahal karya Giwing Purba.
Thn 2001 303 karya
Giwing Purba.
Thn 2001 Pardi
Becak karya Giwing Purba.
Thn 2002 Usai
Banjir karya Giwing Purba.
Thn 2002 Ringin
Gandul karya Giwing Purba.
Thn 2002 Rentenir
karya Giwing Purba.
Thn 2003 Blandong
karya Eko Tunas.
Thn 2004 Koyak
karya Jhony Nantono.
Thn 2005 Gerbong
karya Eko Tunas.
Thn 2007 Kebebasan
Abadi karya CN NAS
Thn 2008 Nyah
Badrah atau Anjing Kesayangan karya Joni Nantono
Thn 2008 Airlangga
karya Sanoesi Pane
Thn 2008
Dramatisasi puisi “Nyanyian Hati” karya Jeng Dhien
Kegiatan lain
yang diselenggarakan Teater Lingkar diluar pementasannya antara lain :
Thn 1983-1987 Menyelenggarakan
Festival Baca Puisi Se Jawa Tengah
Thn 1986
Mengundang Rendra Baca Puisi di GOR Jawa Tengah.
Thn 1988
Menyelenggarakan pementasan Teater Gandrik di Auditurium RRI Semarang,
dengan lakon “Upeti”.
Thn 1989
Menyelenggarakan pementasan Teater Gandrik di Auditurium RRI Semarang,
dengan lakon “Orde Tabung”.
Thn 1990 hingga
saat ini, menyelenggarakan pagelaran Wayang Kulit setiap malam Jum’at
Kliwonan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS)
Thn 1998
Menyelenggarakan Festival Dalang Cilik di pertokoan Plasa Simpanglima.
Sebagai sebuah organisasi seni yang sudah cukup mapan, Teater Lingkar dilengkapi juga dengan AD/ART yang melandasi setiap kegiatan anggotanya. Tidak mengherankan jika sampai sekarang roda kehidupan organisasi Teater Lingkar tetap berjalan. Teater Lingkar saat ini diketuai oleh Mas Ton, Sekretaris Ir. Ari Wibowo, Bendahara Alfiyanto, Dept Sastra Prie. GS, Dept Musik Kristanto, Dept Art. Panggung Abas Effendi S.Pdi, Dept Lighting Alfi, Dept Make up dan kostum Jeng Dien, Dept Pendidikan dan Latihan Nurdaman dan Budi “BOBO”.
Sampai saat ini
Teater Lingkar masih terus berkarya baik dalam pementasan teater maupun ikut
serta melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi. Yang pasti tanpa dukungan
dari anda Teater Lingkar bukan apa-apa.
-------------------------------------------------------Nuwun-----------------------------------------------------