Aku ingin bermain ( : catatan seorang anak yang mulai kehilangan tempat bermain ) Oleh : PeeWee Dede

Ia meraih setang sepedanya, yang sedari pagi tergeletak begitu saja di halaman rumah. Perlahan, dituntun sepedanya itu. Tak ingin ada suara, yang akan menghalanginya bermain sepeda bersama teman – temannya. Sebentar ia menghentikan langkah sambil menahan nafas, sedikit terbayang apa yang akan terjadi jika ketahuan. Dan ia kembali melanjutkan langkahnya, satuu…duaa…
“ Mau kemanaa??? “

Deggg…

Ia memejamkan matanya. Akhirnya….dan inilah  yang selalu ia khawatirkan, setiap kali hendak bermain.

Masih memejamkan mata, “ Bermain sepeda “ jawabnya lirih. Tanpa gerak, hampir.

Dan jujur saja, jika diperbolehkan, ia sudah melepaskan setang sepedanya dan berlari sejauh mungkin. Betapa ia membayangkan apa yang akan terjadi. Ia merasakan sebuah kengerian yang amat sangat bila harus berhadapan dengan sang pemilik suara khas, yang bisa dikatakan merdu itu. Seseorang yang seringkali tanpa ekspresi mementahkan keinginan – keinginannya, tanpa bisa membantah. Terutama jika berhubungan dengan yang namanya bermain. Seseorang yang tak segan menyabetkan ujung selendang bilamana kenakalan – kenakalan anaknya kian meraja.

Seseorang yang tak malu meminta maaf demi melihat anak – anaknya terdiam menyusut airmata selepas disabetnya, hingga diajaknya anak – anak itu ke warung sebelah demi melihat kembali mereka tersenyum riang sambil menenteng jajan beraneka warna.

Tak lupa, petuah pun nasehatnya untuk para buah hati beliau semayamkan jauh ke dalam sanubari. Dialah sang ibu.

“ Sudah ibu bilang berapa kali? Bermain sepedanya nanti saja. Setelah truk – truk dan mobil itu tidak ada lagi. Sudah pergi dari sini “ si ibu mendekati anak laki – lakinya yang masih terdiam.

“ Nanti kau bisa bermain sepeda sepuas hatimu. Tapi ingat, sebelum magrib harus sudah pulang. Sudah di rumah “ si ibu kembali melangkah masuk ke dalam rumah, setelah mengusap rambut anak laki – lakinya itu.

“ Ingat, ibu akan memasak dan mengurus adikmu. Jangan sampai ayahmu marah “

Uppsssss…..
Share this article :
 

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DUDU DEWO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger